Rabu, 09 Juli 2014

Hutan



Pulanglah Hutanku


Dari jauh kulihat keelokkan dirimu
engkau berdiri gagah perkasa bersama para sahabatmu.
Aku tatap engkau, aku lihat engkau.
Oh, betapa indahnya dirimu.
Ingin rasanya aku bersamamu
Merasakan kesejukkan berada di bawahmu,
Merasakan perlindunganmu dari sengat Matahari.
Betapa damai hidupku bersamamu.

Namun engkau bukanlah yang dahulu.
Engkau yang dahulu gagah berdiri, kini dieksploitasi.
Satu persatu engkau ditebang, ditebang, ditebang.
Engkau jatuh terkulai seperti orang kehabisan napas
Ya, engkau kehabisan napas.
Engkau berbaring tetapi entah di mana
Ada yang mengatakan engkau di seberang sana
Di negeri yang tidak pernah kami lihat.

Oh, mengapa engkau sampai berada di sana
Benarkah atas nama pembangunan engkau dijual di sana?
Benarkah karena kemajuan engkau sampai di sana?
Atau, engkau adalah korban dari para bandit yang menggisi kantong mereka,
menginjak kepala kami?

Kini di tempatmu berdiri gulma
Ya gulma, gulma yang merusak tanah kami
Gulma yang membuat kami makan jika kami menggali
Bahkan kami makan nasi kalau kami mendapat gaji.

Pulanglah hutanku
Pulanglah ke tempat kami
Kami merindukan perlindunganmu
Kami menyadari, engkau adalah keluarga kami
Maafkan kami
Pulanglah hutanku.

(heronys)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar