Blue Lagoon Jogja (Sumber: Jogja Space 12/8/2017) |
Pada 25 April 2024, saya diminta menjadi salah satu narasumber dalam podcast Komnas HAM berjudul “Ke Mana Air Mengalir?”. Berikut ini beberapa poin yang saya sampaikan di dalam podcast yang bisa ditonton di https://www.youtube.com/watch?v=3Dt_KPIXsrg&t=8s
1. Bagaimana
keadaan air Jogja?
Setiap musim kemarau
panjang, beberapa daerah di Jogja masih kekurangan air, terutama Gunungkidul, pegunungan
menoreh Kulon Progo, tahun 2015 di Miliran, Kota Jogja.
2. Apa
penyebabnya?
- Banyak
hotel menggunakan air sumur tanah.
- PDAM
Jogja menggunakan air sungai dan air tanah.
- Perda
DIY No. 5 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Tanah tetapi pelanggaran tidak
ditindak.
3. Apa
dampak yang dihasilkan?
- Air
sumur warga kering.
- Warga
beralih menggunakan PDAM.
4. Advokasi
Pusham UII terkait isu lingkungan?
- Dalam
mengadvokasi isu lingkungan, Pusham UII berjejaring dengan NGO dan kelompok
sipil lainnya.
- Isu
lingkungan yang masih hangat di Jogja adalah sampah, pariwisata di Gunungkidul
yang berada di kawasan bentang alam karst pegunungan seribu, polusi udara.
- Isu
sampah:
o TPST
Piyungan sudah melebihi kapasitas.
o Warga
sekitar mengeluhkan limbah saat musim hujan, sampah-sampah meluap ke sawah,
jalanan rusak.
o Sampah
di Jogja didominasi oleh (SIPSN, 2022): komposisi sampah di DIY adalah sisa
makanan, plastik, kertas/karton, dll.
o UU
No. 18/2008; Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) dalam Pergub DIY No.
123/2018 diubah menjadi Pergub DIY No. 16/2021; SE Gubernur DIY No. 490/17558
tentang pengurangan sampah rumah tangga dan sejenisnya.
o Problemnya:
selama ini penanganan sampah belum melibatkan tiga pihak yaitu produsen,
pemerintah dan masyarakat.
o Yang
dilakukan adalah membuka tempat pembuangan sampah baru.
o Inisiatif
masyarakat ada melalui bank sampah, rumah magot, edukasi, lalu diapresiasi.
- Pariwisata
di kawasan bentang alam karst Pegunungan Seribu:
o Vila/hotel/resto
yang memapras karst Pegunungan Seribu.
o Visi
dan misi Gubernur DIY yang dituangkan dalam RPJMD 2022-2027, salah satunya
memberdayakan kawasan selatan dengan infrastruktur, peningkatan SDM,
perlindungan dan pengelolaan sumber daya setempat.
o Karst
Pegunungan Seribu sebagai kawasan lindung geologi Kepmen ESDM No. 3045
K/40/MEM/2014.
o Karst
Pegunungan Seribu menyimpan air. Air tersebut dialir melalui sungai permukaan
(goa seropan dan goa bribin) dan sungai bawah tanah.
o Di
kawasan karst ada banyak pohon, binatang, penyedia air, dan penyerap karbon.
- Polusi
udara:
o Data
IQAIR (25 April 2024 jam 10.00 Wib), indeks kualitas udara di DI Yogyakarta
sedang dengan polutan utama PM2.5 yang bersumber dari bahan bakar, asap rokok,
memasak dengan kayu bakar, dan aktivitas pertanian.
5. Rekomendasi?
- Untuk
air: vegetasi hulu seperti di lereng merapi, kawasan kars Gunungkidul harus
selalu dijaga. Lalu perbanyak kawasan terbuka hijau dan penampungan air di
kota.
- Untuk
sampah: penanganan sampah secara terpadu melibatkan produsen, regulator, dan
masyarakat.
- Karst
Pegunungan Seribu: ditinjau ulang perizinan di kawasan karst yang berpotensi
merusak karst Pegunungan Seribu.
- Polusi:
penataan transportasi publik.
6. Pesan
untuk happy human?
- “lingkungan
hidup berubah, mari pahami dari mana sumber kebutuhan kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar