Jumat, 28 Juni 2024

Podcast Ke mana Air Mengalir

 

Blue Lagoon Jogja (Sumber: Jogja Space 12/8/2017)

Pada 25 April 2024, saya diminta menjadi salah satu narasumber dalam podcast Komnas HAM berjudul “Ke Mana Air Mengalir?”. Berikut ini beberapa poin yang saya sampaikan di dalam podcast yang bisa ditonton di https://www.youtube.com/watch?v=3Dt_KPIXsrg&t=8s

 

1.       Bagaimana keadaan air Jogja?

Setiap musim kemarau panjang, beberapa daerah di Jogja masih kekurangan air, terutama Gunungkidul, pegunungan menoreh Kulon Progo, tahun 2015 di Miliran, Kota Jogja.


2.       Apa penyebabnya?

-       Banyak hotel menggunakan air sumur tanah.

-       PDAM Jogja menggunakan air sungai dan air tanah.

-       Perda DIY No. 5 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Tanah tetapi pelanggaran tidak ditindak.


3.       Apa dampak yang dihasilkan?

-       Air sumur warga kering.

-       Warga beralih menggunakan PDAM.


4.       Advokasi Pusham UII terkait isu lingkungan?

-       Dalam mengadvokasi isu lingkungan, Pusham UII berjejaring dengan NGO dan kelompok sipil lainnya.

-       Isu lingkungan yang masih hangat di Jogja adalah sampah, pariwisata di Gunungkidul yang berada di kawasan bentang alam karst pegunungan seribu, polusi udara.

-       Isu sampah:

o   TPST Piyungan sudah melebihi kapasitas.

o   Warga sekitar mengeluhkan limbah saat musim hujan, sampah-sampah meluap ke sawah, jalanan rusak.

o   Sampah di Jogja didominasi oleh (SIPSN, 2022): komposisi sampah di DIY adalah sisa makanan, plastik, kertas/karton, dll.

o   UU No. 18/2008; Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) dalam Pergub DIY No. 123/2018 diubah menjadi Pergub DIY No. 16/2021; SE Gubernur DIY No. 490/17558 tentang pengurangan sampah rumah tangga dan sejenisnya.

o   Problemnya: selama ini penanganan sampah belum melibatkan tiga pihak yaitu produsen, pemerintah dan masyarakat.

o   Yang dilakukan adalah membuka tempat pembuangan sampah baru.

o   Inisiatif masyarakat ada melalui bank sampah, rumah magot, edukasi, lalu diapresiasi.

-       Pariwisata di kawasan bentang alam karst Pegunungan Seribu:

o   Vila/hotel/resto yang memapras karst Pegunungan Seribu.

o   Visi dan misi Gubernur DIY yang dituangkan dalam RPJMD 2022-2027, salah satunya memberdayakan kawasan selatan dengan infrastruktur, peningkatan SDM, perlindungan dan pengelolaan sumber daya setempat.

o   Karst Pegunungan Seribu sebagai kawasan lindung geologi Kepmen ESDM No. 3045 K/40/MEM/2014.

o   Karst Pegunungan Seribu menyimpan air. Air tersebut dialir melalui sungai permukaan (goa seropan dan goa bribin) dan sungai bawah tanah.

o   Di kawasan karst ada banyak pohon, binatang, penyedia air, dan penyerap karbon.

-       Polusi udara:

o   Data IQAIR (25 April 2024 jam 10.00 Wib), indeks kualitas udara di DI Yogyakarta sedang dengan polutan utama PM2.5 yang bersumber dari bahan bakar, asap rokok, memasak dengan kayu bakar, dan aktivitas pertanian.


5.       Rekomendasi?

-       Untuk air: vegetasi hulu seperti di lereng merapi, kawasan kars Gunungkidul harus selalu dijaga. Lalu perbanyak kawasan terbuka hijau dan penampungan air di kota.

-       Untuk sampah: penanganan sampah secara terpadu melibatkan produsen, regulator, dan masyarakat.

-       Karst Pegunungan Seribu: ditinjau ulang perizinan di kawasan karst yang berpotensi merusak karst Pegunungan Seribu.

-       Polusi: penataan transportasi publik.


6.       Pesan untuk happy human?

-       “lingkungan hidup berubah, mari pahami dari mana sumber kebutuhan kita”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar