Nama lengkapnya ialah
Eusebius Hieronimus Sophronius, lahir di Stridon, Dalmatia pada tahun 342.
Ayahnya seorang Kristen yang taat dan dikenal sebagai tuan tanah yang kaya.
Pada umur 12 tahun ia dikirim ke Roma untuk belajar ilmu hukum dan filsafat. Ia
sempat hidup mengikuti pola kehidupan orang Roma. Tetapi perkenalannya dengan
Paus Liberius membuatnya tertarik untuk dipermandikan sebagai orang Katolik.
Pada tahun 370 ia berangkat ke kota Aquileia dan tinggal di sana dibawah bimbingan
seorang uskup, Valerianus. Setelah itu pada tahun 375 ia berangkat ke Antiokhia
daerah Siria untuk belajar lebih jauh dengan pengikut Cicero. Pada tahun 379 ia
ditahbiskan menjadi imam. Setelah itu dia menjalani hidup bertapa di padang
Gurun Chalcis, timur Antiokhia. Di sana juga dia mulai intens mempelajari
bahasa Ibrani dan Yunani.
St. Jerome sedang mencabut duri yang
tertancap di kaki seekor Singa, karya Niccolo Antonio Colantonio (ca. 1420-1460)
Kemudian dia pindah ke
Konstantinopel selama 2 tahun karena tertarik dengan cara hidup dan ajaran
Gregorius dari Nazianze, Basilius dari Kaisarea dan Gregorius dari Nissa.
Setelah itu ia kembali ke Roma dan menjadi sekretaris Paus Damasus (366-384).
Di sana dia menjadi guru Kitab Suci dan mempromosikan hidup monastik.
Karena kecakapannya
dalam bidang Kitab Suci dan berbahasa Yunani, Ibrani serta Latin maka Paus
Damasus menugaskannya untuk menterjemahkan Alkitab dari bahasa Yunani dan
Ibrani ke dalam bahasa Latin karena pada waktu itu terdapat beberapa terjemahan
Alkitab. Tanggungjawab tersebut dia terima. Untuk menjalankan tugas tersebut
maka ia pindah ke Betlehem pada tahun 386. Namun ia sudah memulai pekerjaannya
pada tahun 382 dengan menterjemahkan literatur “Origen’s Bible Commentaries, Eusebius of Caesara’s World History”.
Ia intersif melakukan revisi Kitab Perjanjian Baru bahasa Latin pada tahun 382
hingga 385. Pada tahun 386-390 ia menterjemahkan surat Efesus dan Galatia. Ia berkarya secara maksimum pada tahun
390-398. Di waktu itu ia memfinalisasi revisi Kitab Suci Perjanjian Baru
bahasa Latin; menginisiasi kitab PB
bahasa Ibrani ke Latin; mengerjakan
Vita Malchi Monachi Captivi dan kisah
hidup orang kudus; De Viris
Illustribus; sebuah katalog penulis
kristiani; Liber Hebraicarum
Quaestionum in Genesim; kerja wilayah
iluminati palestina dan Adversus
Jovinianum, sebuah apologetik terhadap seorang penentang hidup asketis.
Pada tahun 398-405 ia
menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin
dan memulai Projek Kitab PL bahasa Ibrani. Di periode itu ia juga mengerjakan
tulisan lain seperti komentar buku Kitab
Suci Perjanjian Lama; memberi nomor
tunggal surat-surat; Contra Joannem
Hierosolymitanum; Apologeticum
Adversus Rufinum. Pada tahun 405-420 ia juga memulai tulisan Contra Vigilantium, karena dia menentang
hidup monastik Kristiani, komentar
Perjanjian Lama dan Baru; Dialog
Contra Pelagianos, dll. Selama 30 tahun ia merampungkan terjemahan Kitab Suci
ke dalam bahasa Latin dan menghasilkan banyak tulisan. Untuk terjemahan Kitab
Suci yang dikerjakannya dinamakan Vulgata. Vulgata sendiri artinya Vulgar atau penulisan Alkitab
menggunakan bahasa Latin sehari-hari masyarakat masa itu. Kitab Vulgata sering
disebut Vetus Latina atau “Alkitab
Latin Kuno”. Dalam Alkitab Vulgata edisi
Clementina terdapat 76 kitab yaitu 46 kitab Perjanjian Lama, 46 kitab Perjanjian
Baru dan 3 kitab Apokrif.
St. Jerome sedang membaca di pinggiran
desa karya Giovanni Bellini (ca. 1430-1516)
Ketika menjalankan
tanggungjawab menterjemahkan Alkitab, Hieronimus di kelilingi oleh sekelompok wanita
yang terpelajar dan kaya seperti dua orang janda Marcella dan Paula serta
putri-putri mereka yaitu Blaesilla dan Eustachia. Cara hidup Hieronimus membuat
banyak wanita tertarik untuk mengikuti hidupnya namun ia dijauhi oleh para klerus
karena kritiknya terhadap cara hidup mereka. Setelah kematian Paus Damasus (10
Desember 384), ia melepaskan jabatannya karena klerus Roma membentuk dewan
inkuisisi untuk menyelidiki kecurigaan akan adanya hubungan yang tidak senonoh
antara dirinya dengan seorang janda, Paula.
Pada tahun 385, ia
kembali ke Antiokhia bersama saudaranya Paulinianus dan beberapa sahabatnya. Kemudian
disusul oleh Paula dan Eustachia yang telah meninggalkan cara hidup
kebangsawanan. Ia sempat menemani para peziarah menggunjungi Yerusalem,
Betlehem dan tempat-tempat suci di Galilea sebagai penasihat spiritual. Lalu ia
berangkat ke Mesir dan menggunjungi sekolah Alexandria. Di situ ia mendengarkan
seorang katekis tunanetra, Didymus si buta, mengulas tentang Nabi Hosea dan
kenangannya tentang Santo Antonius Agung. Ia sempat tinggal beberapa waktu di
Nitria dan mengagumi komunitas monastik yang hidupnya teratur.
Menjelang akhir musim
panas 388, ia kembali ke Palestina dan
tinggal di biliknya dekat Betlehem. Di situ, ia mendirikan dua biara yang
diperuntukkan bagi biarawati di bawah pimpinan Santa Paula dan kelak Santa
Eustachia. Dua biara itu kemudian dibakar oleh pengikut plagianisme. Kendati
ditimpai kesedihan besar namun ia tetap menulis dan mengajar hingga wafat pada
30 September 420 di Betlehem. Ia dimakamkan di Gereja Nativity, namun
relikuinya terdapat dibeberapa Gereja seperti Gereja Santa Maria Maggiore di
Roma, Katedral Nepi di Italia dan biara San Lorenzo de El Escorial, Madrid,
Spanyol. Ia dinyatakan kudus dan sebagai seorang Pujangga Gereja.
Sumber:
Farmer, Davit Hugh. The Oxford Dictionary of Saints (second edition). Oxford: Oxford
University Press, 1978.
J.D. Douglas and Philip W. Comfort (eds.). Who’s Who in Christian History.
Illinois: Tyndale House Publishers Inc, 1992.
Schneiders, Nicolaas Martinus. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta:
Obor, 1993.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hieronimus