Sabtu, 11 Maret 2017

Santo Hieronimus


Nama lengkapnya ialah Eusebius Hieronimus Sophronius, lahir di Stridon, Dalmatia pada tahun 342. Ayahnya seorang Kristen yang taat dan dikenal sebagai tuan tanah yang kaya. Pada umur 12 tahun ia dikirim ke Roma untuk belajar ilmu hukum dan filsafat. Ia sempat hidup mengikuti pola kehidupan orang Roma. Tetapi perkenalannya dengan Paus Liberius membuatnya tertarik untuk dipermandikan sebagai orang Katolik. Pada tahun 370 ia berangkat ke kota Aquileia dan tinggal di sana dibawah bimbingan seorang uskup, Valerianus. Setelah itu pada tahun 375 ia berangkat ke Antiokhia daerah Siria untuk belajar lebih jauh dengan pengikut Cicero. Pada tahun 379 ia ditahbiskan menjadi imam. Setelah itu dia menjalani hidup bertapa di padang Gurun Chalcis, timur Antiokhia. Di sana juga dia mulai intens mempelajari bahasa Ibrani dan Yunani.
St. Jerome sedang mencabut duri yang tertancap di kaki seekor Singa, karya Niccolo Antonio Colantonio (ca. 1420-1460)

Kemudian dia pindah ke Konstantinopel selama 2 tahun karena tertarik dengan cara hidup dan ajaran Gregorius dari Nazianze, Basilius dari Kaisarea dan Gregorius dari Nissa. Setelah itu ia kembali ke Roma dan menjadi sekretaris Paus Damasus (366-384). Di sana dia menjadi guru Kitab Suci dan mempromosikan hidup monastik.
Karena kecakapannya dalam bidang Kitab Suci dan berbahasa Yunani, Ibrani serta Latin maka Paus Damasus menugaskannya untuk menterjemahkan Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa Latin karena pada waktu itu terdapat beberapa terjemahan Alkitab. Tanggungjawab tersebut dia terima. Untuk menjalankan tugas tersebut maka ia pindah ke Betlehem pada tahun 386. Namun ia sudah memulai pekerjaannya pada tahun 382 dengan menterjemahkan literatur “Origen’s Bible Commentaries, Eusebius of Caesara’s World History”. Ia intersif melakukan revisi Kitab Perjanjian Baru bahasa Latin pada tahun 382 hingga 385. Pada tahun 386-390 ia menterjemahkan surat Efesus dan Galatia.  Ia berkarya secara maksimum pada tahun 390-398. Di waktu itu ia memfinalisasi revisi Kitab Suci Perjanjian Baru bahasa Latin; menginisiasi kitab PB bahasa Ibrani ke Latin; mengerjakan Vita Malchi Monachi Captivi dan kisah hidup orang kudus; De Viris Illustribus; sebuah katalog penulis kristiani; Liber Hebraicarum Quaestionum in Genesim; kerja wilayah iluminati palestina dan Adversus Jovinianum, sebuah apologetik terhadap seorang penentang hidup asketis.
Pada tahun 398-405 ia menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin dan memulai Projek Kitab PL bahasa Ibrani. Di periode itu ia juga mengerjakan tulisan lain seperti komentar buku Kitab Suci Perjanjian Lama; memberi nomor tunggal surat-surat; Contra Joannem Hierosolymitanum; Apologeticum Adversus Rufinum. Pada tahun 405-420 ia juga memulai tulisan Contra Vigilantium, karena dia menentang hidup monastik Kristiani, komentar Perjanjian Lama dan Baru; Dialog Contra Pelagianos, dll. Selama 30 tahun ia merampungkan terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Latin dan menghasilkan banyak tulisan. Untuk terjemahan Kitab Suci yang dikerjakannya dinamakan Vulgata. Vulgata sendiri artinya Vulgar atau penulisan Alkitab menggunakan bahasa Latin sehari-hari masyarakat masa itu. Kitab Vulgata sering disebut Vetus Latina atau “Alkitab Latin Kuno”. Dalam Alkitab Vulgata edisi Clementina terdapat 76 kitab yaitu 46 kitab Perjanjian Lama, 46 kitab Perjanjian Baru dan 3 kitab Apokrif.
                   St. Jerome sedang membaca di pinggiran desa karya Giovanni Bellini (ca. 1430-1516)

Ketika menjalankan tanggungjawab menterjemahkan Alkitab, Hieronimus di kelilingi oleh sekelompok wanita yang terpelajar dan kaya seperti dua orang janda Marcella dan Paula serta putri-putri mereka yaitu Blaesilla dan Eustachia. Cara hidup Hieronimus membuat banyak wanita tertarik untuk mengikuti hidupnya namun ia dijauhi oleh para klerus karena kritiknya terhadap cara hidup mereka. Setelah kematian Paus Damasus (10 Desember 384), ia melepaskan jabatannya karena klerus Roma membentuk dewan inkuisisi untuk menyelidiki kecurigaan akan adanya hubungan yang tidak senonoh antara dirinya dengan seorang janda, Paula.
Pada tahun 385, ia kembali ke Antiokhia bersama saudaranya Paulinianus dan beberapa sahabatnya. Kemudian disusul oleh Paula dan Eustachia yang telah meninggalkan cara hidup kebangsawanan. Ia sempat menemani para peziarah menggunjungi Yerusalem, Betlehem dan tempat-tempat suci di Galilea sebagai penasihat spiritual. Lalu ia berangkat ke Mesir dan menggunjungi sekolah Alexandria. Di situ ia mendengarkan seorang katekis tunanetra, Didymus si buta, mengulas tentang Nabi Hosea dan kenangannya tentang Santo Antonius Agung. Ia sempat tinggal beberapa waktu di Nitria dan mengagumi komunitas monastik yang hidupnya teratur.  
Menjelang akhir musim panas 388, ia kembali ke Palestina  dan tinggal di biliknya dekat Betlehem. Di situ, ia mendirikan dua biara yang diperuntukkan bagi biarawati di bawah pimpinan Santa Paula dan kelak Santa Eustachia. Dua biara itu kemudian dibakar oleh pengikut plagianisme. Kendati ditimpai kesedihan besar namun ia tetap menulis dan mengajar hingga wafat pada 30 September 420 di Betlehem. Ia dimakamkan di Gereja Nativity, namun relikuinya terdapat dibeberapa Gereja seperti Gereja Santa Maria Maggiore di Roma, Katedral Nepi di Italia dan biara San Lorenzo de El Escorial, Madrid, Spanyol. Ia dinyatakan kudus dan sebagai seorang Pujangga Gereja.

Sumber:
Farmer, Davit Hugh. The Oxford Dictionary of Saints (second edition). Oxford: Oxford University Press, 1978.
J.D. Douglas and Philip W. Comfort (eds.). Who’s Who in Christian History. Illinois: Tyndale House Publishers Inc, 1992.
Schneiders, Nicolaas Martinus. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 1993.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hieronimus